interwinews.com – Sebuah tragedi besar terjadi di Korea Selatan saat pesawat Jeju Air dengan 181 orang di dalamnya mengalami kecelakaan fatal. Pesawat jenis Boeing 737-800 itu menabrak burung sebelum tergelincir dan terbakar, menewaskan 177 orang. Peristiwa memilukan ini terjadi pada Minggu pagi (29/12/2024) di Bandara Internasional Muan.
Detik-Detik Kecelakaan
Kecelakaan ini berlangsung begitu cepat. Hanya tiga menit setelah pesawat menabrak burung, tragedi tak terhindarkan. Pilot sempat mengirim sinyal darurat atau mayday, tetapi pesawat akhirnya menabrak dinding pembatas bandara dan terbakar hebat.
“Satu menit setelah menara kendali memperingatkan adanya tabrakan burung, pilot mengumumkan mayday. Dua menit kemudian, tabrakan terjadi,” jelas pihak Kementerian Transportasi Korea Selatan.
Dugaan Penyebab Kecelakaan
Tabrakan dengan burung diduga membuat sistem pendaratan, termasuk ban pesawat, gagal berfungsi dengan baik. Akibatnya, pesawat yang lepas landas dari Bangkok dengan kode penerbangan 7C2216 itu tergelincir saat hendak mendarat.
Penyelidikan Dimulai
Enam penyidik dari Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Api telah tiba di lokasi untuk menyelidiki insiden ini. Kotak hitam pesawat, yang terdiri dari Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR), sudah diamankan.
“Kami sedang memeriksa semua data dari kotak hitam untuk memahami penyebab pasti kecelakaan ini,” ujar Joo Jong-wa, Direktur Kebijakan Penerbangan Kementerian Transportasi.
Korban Jiwa
Dari total 181 orang di dalam pesawat (175 penumpang dan 6 awak), 177 jiwa dilaporkan meninggal dunia. Tragedi ini menjadi salah satu kecelakaan pesawat paling mematikan dalam sejarah Korea Selatan.
Apa Langkah Selanjutnya?
Hasil analisis kotak hitam akan memberikan informasi lebih detail terkait penyebab kecelakaan. Semua pihak berharap penyelidikan ini dapat memberi kejelasan sekaligus meningkatkan keselamatan penerbangan di masa depan.
Tragedi ini menjadi pengingat bahwa meskipun teknologi penerbangan semakin maju, faktor alam seperti tabrakan dengan burung tetap menjadi ancaman serius.
No Comments